Masjid Al Markaz Makassar

Masjid Al Markaz yang berdiri 12 Januari 1996 atau 27 Syaban 1416 H merupakan masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan. Saat ini berkembang menjadi pusat pengembangan ibadah agama Islam terbesar dan termegah di Asia Tenggara, terletak di Jalan Masjid Raya Makassar,  kecamatan Bontala, Makassar, Sulawesi Selatan. Berdiri di lokasi bekas Kampus Universitas Hasanuddin Baraya. Bangunan Masjid tersebut, terdiri atas 3 lantai yang terbuat dari batu granit.

Arsitektur masjid yang besar dan megah ini dipengaruhi oleh Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah Al Munawwarah. Bangunan utama terdiri dari tiga lantai, berupa ruang kantor sekretariat, aula, perpustakaan, pendidikan, koperasi, dan kantor MUI Sul-Sel. Mampu menampung sampai 10.000 jamaah, terbuat dari granit dan nuansa warna hijau yang sejuk, Masjid ini tidak memiliki kubah tetapi kuncup segi empat mirip bentukan Masjid Katangka (masjid tertua Makassar) dan rumah Bugis-Makassar.

Masjid ini juga memiliki multiperan, mulai dari bidang keagamaan, pendidikan, sosial budaya, hingga ekonomi. Berdirinya Masjid al-Markaz di Makassar adalah contoh nyata dari niat yang tulus dan kuat. Masjid ini didirikan atas kerinduan Jenderal M Yusuf (alm), seorang pejuang asal Makassar yang ingin mendirikan pusat pengembangan peradaban Islam di Indonesia. Berkat dukungan yang datang dari berbagai pihak. Dalam sebuah rapat dengan pejabat pemerintah pada 3 Maret 1994, Muhammad Jusuf yang pernah menjadi wakil presiden Indonesia mengutarakan tekadnya mendirikan pusat peradaban Islam dan masjid menjadi porosnya. Dalam rapat itu, Kota Makassar ditetapkan sebagai tempat pendirian pusat peradaban Islam karena merupakan titik sentral kawasan Indonesia bagian timur. Dalam waktu relatif singkat, sebuah masjid megah pun akhirnya berdiri dan diresmikan oleh Jenderal M Jusuf sendiri sebagai pengagas.